Rabu, 24 Januari 2018

RESUME SEMINAR AWAL MASUKNYA ISLAM KE ACEH, ANALISIS ARKEOLOGI DAN SUMBANGANNYA KEPADA NUSANTARA

RESUME SEMINAR AWAL MASUKNYA ISLAM KE ACEH, ANALISIS ARKEOLOGI DAN SUMBANGANNYA KEPADA NUSANTARA

            Seminar yang diselenggarakan oleh Prodi Sejarah FKIP UNSYIAH bertujuan untuk memaparkan hasil dari  penelitian Dr. Husaini Ibrahim, dan beliau merupakan seorang dosen di Prodi Sejarah, dalam pemaparan ini, atas dasar bukti arkeologis maka Dr. Husaini tiba pada kesimpulan bahwa Islam pertama sekali masuk bukan pada Abad-13. Namun Islam masuk ke Nusantara sekitaran Abad-7. Hal ini membuat Dr. Husaini membantah teori sebelumnya yang telah disepakati pada seminar di Medan. Seminar yang dimotori oleh Drs. Mawardi M,Hum. MA mengundang beberapa tokoh akademisi sejarah dan peminat sejarah, berikut ringkasannya:
·         Pendapat Prof. Dr. M. Hasbi Amirudin, MA
            Dalam mengemukakan pendapatnya Prof. Hasbi pertama sekali memberikan pujian terhadap hasil karya putra Aceh yang berpatokan atas hasil arkeolog, menurutnya sangat sedikit putera Aceh yang menulis sejarahnya sendiri terutama pada masa sekarang. Di samping itu juga mengingatkan bahwa sudah keharusan bagi kita untuk menggunakan sumber sejarah kita berasal dari masyarakat kita sendiri karena sumber yang ditulis oleh orang-orang asing terutama Belanda sangat sarat dengan kepentingan Belanda itu sendiri.
            “Kita harus merubah bagwa segala sumber itu tidak mesti dari Barat” inilah kalimat yang terekam dari penulis ketika Prof. Hasbi berbicara, ditambahkan dengan penekanan bahwa walaupun kesimpulan Dr. Husaini menyatakan Islam masuk ke Nusantara bukan pada Abad ke-13 melainkan Abad ke-7, namun masih dibutuhkan bukti yang konkrit untuk mengungkapkan sejarah ini, dalam artian tidak mengacu pada bukti arkeologis saja.


·         Pendapat Drs. Rusdi Sufi
            Drs. Rusdi Sufi merupakan salah seorang dosen di Prodi Sejarah dan juga rekan kerja Dr. Husaini, Drs. Rusdi Sufi merupakan sejarawan Aceh yang paling dikenal untuk saat ini, dan beliau juga merupakan salah satu dari sejarawan yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada Abad ke-13, walaupun demikian pada saat mengemukakan pendapatnya beliau mengatakan “Tidak ada suatu karya sejarah yang sempurna” maksudnya bahwa setiap segala sesuatu yang dituliskan oleh manusia dalam bentuk sejarah tidak hilang dari unsur manusiawinya.
            Kemudian beliau juga nyaris sama dengan Prof. Hasbi ketika mengatakan bukti atau sumber Aceh dan menekankan bahwa bukti sejarah Aceh sangat banyak dan hebat, sehingga perlu kajian yang lebih lanjut dan perlu ketekunan bagi Dr. Husaini dalam mempertahankan pendapatnya.

·         Pendapat Drs. Nab Bahany A.S
            Drs. Nab Bahany A.S setahu penulis merupakan peminat sejarah Aceh, walaupun demikian kemampuannya untuk memahami sejarah telah mendapat pengakuan dari kalangan luas. Pendapatnya dalam seminar juga tidak jauh berbeda dengan dua tokoh sebelumnya yaitu memuji dan menekankan pentingnya bukti yang betul-betul komprehensif dalam sejarah, sehingga melahirkan sejarah yang mengecilkan nilai subjektif.

·         Kesimpulan
            Dari pemaparan para tamu yang diundang dalam seminar ini dapat kita cirikan pokok penekanan diantaranya:
1.      Hasil penelitian Dr. Husaini Ibrahim merupakan sesuatu yang patut dipuji dan di contoh khususnya bagi putera-puteri Aceh.
2.      Perlunya pemakaian sumber yang komprehensif dalam penulisan sejarah terutama Aceh yang sangat kaya akan sumber, di samping itu juga sudah saatnya sejarawan memakai sumber dari masyarakatnya sendiri.

3.      Sikap ketekunan dan keseriusan dari Dr. Husaini untuk mempertahankan hasil penelitiannya dari kritik dan bantahan sejarawan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar